Style Pelatih Timnas Indonesia
Hola Sobat Liga, Kita ketahui bersama
bahwa PSSI telah menujuk pelatih Timnas Senior Indonesia dan PSSI telah menetapkan Shin Tae-yong untuk Yimnas berdurasi empat tahun kedepan.
Shin Tae-yong merupakan eks pelatih Timnas Korea Selatan dan yang paling diingata pada saat mengalah Jerman di Piala Dunia Rusia.
Sebelum menjadi pelatih Shin merupakan pemain sepak bola Korea Selatan dan dia pernah membela klub Seongnam FC anatara tahun 1992 2004.
Baiklah Sobat Liga, pada saat Shin di tunjuk sebagai pelatih Timnas Senior Indonesia Shin menyatakan kekurangan maupun kelebihan Timnas, tapi yang paling ditonjolkannya adalalah kekurangannya terutama pada stamina dan fisik pemain Timnas kala bertemu dengan Timnas Malyasia di Kualalumpur.
Oleh karena itu begitu pada saat pertama kali mengadakan Camp Pelatihan Timnas Garuda yang paling di sorot dan ditangani oleh Shin adalah masalah stamina dan fisik para pemain Timnas.
Masalah klasik yang selalu diutarakan oleh parabpelatih khususnya menangani pemain senior soal stamina. Saya pun juga ikut heran kenapa stamina para pemain senior selalu tidak sesuai dengan harapan para pelatih, dan bagaimana pemaian cara menjaga staminanya khususnya di klub?,,,,
Para pemain merupakan milik klub dan ini juga merupakan tanggung jawab para pelatih klub untuk meningkatkan staminanya.
Maka Shin mengambil keputusan untuk meningkatkan stamina dan fisik pemain dèngan cara salah satunya mendatangkan alat untuk mengukur endurance atau ketahan fiaik pemain. Pengalaman ketika melatih Timnas Korea Selatan diterapkan juga di Timnas Garuda.
Alat yang dipakai untuk mengukur ketahana fisik, speed dan agility , dan alat ini sudah terbiasa dipakai oleh para klub di korea selatan maupun di level Timnas korea, tapi bagi para pemain Indonesia merupakan hal baru. Guna mengetahui hal terswbut para pemain di minta untuk memakai rompi GBS, sehingga Shin memperoleh data yang akurat dari maaing-masing pemain yang ikut Camp latihan tersebut.
Pada Camp pelatihan pertama Shin memanggil 34 pemain, namun sayang ada empat pemain absen karena cidera dan sedang membela klub dalam pra musim, di Piala Gubernur Jawa Timur.
Camp pelatihan pertama erkait persiapan kualifikasi Piala Dunia dimana Indonesia bertandang ke Thailand 26 Maret 2020 dan menjamu Uni Emirat Arab 31 Maret 2020.
Pelatih Indonesia pada Camp pertama ini menu yang diberikan adalah fisik pemain dan di beri porsi latihan yang sangat intens.
Sedangkan kiper jam latihan di beri waktu lebih banyak 30 menit lebih awal, sehingga terpisah dengan oemain yang lainnya.
Menurut pendapat para pemain Timnas yang mengikuti Camp pelatihan, pelatih Sihn memberi menu latihan fisik dengan keras dan berat juga serta kedisiplinan, itu di ungkapkan salah satu pemain Timnas Febri Hariyadi seperti yang telah di muat di kabar online republikabobotoh.com
Selajn daripada itu Shin juga nengajarkan kepada para pemainnya untuk melawan rasa lelah dan pantang menyerah dan melawan dengan diri sendiri, seprti yang di ungkapkan pemain Persib Bandung tersebut.
Guna mempersipakan kualifikasi tersebut Shin juga memanggil pemain muda indonesia, untuk mengikuti Camp latihan. Dia memanggil pemaindari U-19 serta pemain baru yang belum pernah memperkuat Timnas seperti Irfan Jauhi, Asi satrio, Dewangga dan Pratama Arhan.
Para pemain Timnas di bawah arahan Shin Tae-yong |
Shin Tae-yong merupakan eks pelatih Timnas Korea Selatan dan yang paling diingata pada saat mengalah Jerman di Piala Dunia Rusia.
Sebelum menjadi pelatih Shin merupakan pemain sepak bola Korea Selatan dan dia pernah membela klub Seongnam FC anatara tahun 1992 2004.
Baiklah Sobat Liga, pada saat Shin di tunjuk sebagai pelatih Timnas Senior Indonesia Shin menyatakan kekurangan maupun kelebihan Timnas, tapi yang paling ditonjolkannya adalalah kekurangannya terutama pada stamina dan fisik pemain Timnas kala bertemu dengan Timnas Malyasia di Kualalumpur.
Oleh karena itu begitu pada saat pertama kali mengadakan Camp Pelatihan Timnas Garuda yang paling di sorot dan ditangani oleh Shin adalah masalah stamina dan fisik para pemain Timnas.
Masalah klasik yang selalu diutarakan oleh parabpelatih khususnya menangani pemain senior soal stamina. Saya pun juga ikut heran kenapa stamina para pemain senior selalu tidak sesuai dengan harapan para pelatih, dan bagaimana pemaian cara menjaga staminanya khususnya di klub?,,,,
Para pemain merupakan milik klub dan ini juga merupakan tanggung jawab para pelatih klub untuk meningkatkan staminanya.
Maka Shin mengambil keputusan untuk meningkatkan stamina dan fisik pemain dèngan cara salah satunya mendatangkan alat untuk mengukur endurance atau ketahan fiaik pemain. Pengalaman ketika melatih Timnas Korea Selatan diterapkan juga di Timnas Garuda.
Salah satu alat teknologi yang digunakan pada saat TC untuk mengukur stamina pemain timnas Indonesia |
Alat yang dipakai untuk mengukur ketahana fisik, speed dan agility , dan alat ini sudah terbiasa dipakai oleh para klub di korea selatan maupun di level Timnas korea, tapi bagi para pemain Indonesia merupakan hal baru. Guna mengetahui hal terswbut para pemain di minta untuk memakai rompi GBS, sehingga Shin memperoleh data yang akurat dari maaing-masing pemain yang ikut Camp latihan tersebut.
Style Pelatihan Shin
Camp pelatihan pertama erkait persiapan kualifikasi Piala Dunia dimana Indonesia bertandang ke Thailand 26 Maret 2020 dan menjamu Uni Emirat Arab 31 Maret 2020.
Pelatih Indonesia pada Camp pertama ini menu yang diberikan adalah fisik pemain dan di beri porsi latihan yang sangat intens.
Sedangkan kiper jam latihan di beri waktu lebih banyak 30 menit lebih awal, sehingga terpisah dengan oemain yang lainnya.
Menurut pendapat para pemain Timnas yang mengikuti Camp pelatihan, pelatih Sihn memberi menu latihan fisik dengan keras dan berat juga serta kedisiplinan, itu di ungkapkan salah satu pemain Timnas Febri Hariyadi seperti yang telah di muat di kabar online republikabobotoh.com
Selajn daripada itu Shin juga nengajarkan kepada para pemainnya untuk melawan rasa lelah dan pantang menyerah dan melawan dengan diri sendiri, seprti yang di ungkapkan pemain Persib Bandung tersebut.
Guna mempersipakan kualifikasi tersebut Shin juga memanggil pemain muda indonesia, untuk mengikuti Camp latihan. Dia memanggil pemaindari U-19 serta pemain baru yang belum pernah memperkuat Timnas seperti Irfan Jauhi, Asi satrio, Dewangga dan Pratama Arhan.
Usulan Shin Tae-yong Ke PSSI
Ketua PSSI, Muhammad Iriawan sangat mendukun apapu yang dilakukan oleh Shin guna meraih prestasi. Shin memang memberi menu latihan yang sangat keras dan berat begitu juga menegakkan kedisiplina.
Menurut ketua PSSI tersebut, semua pemain harus bekerja keras dan displin itulah kunci Timnas meraih prestasi, maka semua juga harus dapat bekerjasama guna meeaih mimpi tersebut.
Dalam usulan ini Shin juga menyampaikan agar PSSI menegakan kedisiplinan kepada para pemain yang di panggil untuk membela Timnas, selain itu Shin berharap pemain yang mangkir dari panggilan Timnas agar diberi sanksi yang sangat berat. Menutut Shin di Korea (KAF) Federasi sepak bola Korea, para pemain yang tidak datang maka akan diberi sanksi beberapa tahun tidak boleh bermain bola.
Menurut Shin kedisiplina merupakan salah satu poin penting untuk meriah prestasi, selain itu dia juga menyapaikan terkait penguatan fisik dan mental pemain. Berdasekan permasalahan tersebut jika di perbaiki dengan benar maka sepak bola indonesia akan berkembang dengan baik.
Sesuai yang dimuat di Sumbar.com, Selain itu Shin juga mengontrol berat badan pemain begitu juga kandungan lemaknya setiap hari. Hal ini dilakukan untuk Timnas U-19 maupun Timnas Senior demi mengetahui perkembangan para pemainnya.
PSSI akan mengagendakan pemanggilan para pemain lagi pada pertengahan bulan Maret guna persiapan kelanjutan kulaifikasi Piala Dunia.
Berikut daftar nama pemain ya g terkena sanski PSSI:
Meraka diberi sanksi tidak boleh aktif di persepakbolaan Indonesia selama enam bulan dan denda 100 Juta yang harus mentrasnfer langsung ke rekening PSSI. Menuru PSSI mereka telah terbukti melanggar Kode etik kedisiplinan PSSI pasal 78 ayat 1 yang berpedoman pada kide erik AFC, FIFA serta Statuta PSSI.
Menurut Shin kedisiplina merupakan salah satu poin penting untuk meriah prestasi, selain itu dia juga menyapaikan terkait penguatan fisik dan mental pemain. Berdasekan permasalahan tersebut jika di perbaiki dengan benar maka sepak bola indonesia akan berkembang dengan baik.
Sesuai yang dimuat di Sumbar.com, Selain itu Shin juga mengontrol berat badan pemain begitu juga kandungan lemaknya setiap hari. Hal ini dilakukan untuk Timnas U-19 maupun Timnas Senior demi mengetahui perkembangan para pemainnya.
PSSI akan mengagendakan pemanggilan para pemain lagi pada pertengahan bulan Maret guna persiapan kelanjutan kulaifikasi Piala Dunia.
PSSI Pernah Menjatuhkan Sanksi ke pada 24 Pemain
PSSI pernah juga lo malakukan pemberian sanksi dan denda kepada 24 pemain akibat tidak mau bergabung dengan Timnas Indonesia, hal ini terjadi pad era Djohar Arifin.
Pemanggilan Timnas untuk persiapan Kualifikasi pra Piala Asia dibawah pelatih Nil Maizar.
Namun pada era tersebut terjadi dualimes kepemimpinan di tubuh PSSI sendiri dan dualisme kompetisi yaitu kompetis IPL (Indonesia Premir League) dibawah naungan Djohar Arifin dan ISL (Indonesia Super League) di bawah naungan Andi Mataliti sehingga hal ini membuat para pemain bingung atas pemanggilan teesebut.
Sedangkan ke 24 pemain tersebut memperkuat klub yang mengikuti ISL, sedangkan yang memanggil PSSI Djihar Arifin.
Namun pada era tersebut terjadi dualimes kepemimpinan di tubuh PSSI sendiri dan dualisme kompetisi yaitu kompetis IPL (Indonesia Premir League) dibawah naungan Djohar Arifin dan ISL (Indonesia Super League) di bawah naungan Andi Mataliti sehingga hal ini membuat para pemain bingung atas pemanggilan teesebut.
Sedangkan ke 24 pemain tersebut memperkuat klub yang mengikuti ISL, sedangkan yang memanggil PSSI Djihar Arifin.
Berikut daftar nama pemain ya g terkena sanski PSSI:
- I Made Wirawan
- Ahmad Bustomi
- Atep
- Bias Salosa
- M.Robbi
- Zulkifli Sukur
- Patric Wanggai
- YohannesPahabol
- Tantang
- Egu Melgiansyah
- M.ridwan
- Ricardo Salmpesy
- Immanuel Wanggai
- Ian Lois Kabes
- Licas Mandowen
- Ortizan Salosa
- Jailanai Sibi
- Busari
- Fachrudin
- Samsul Arif
- Victor Iqbonifo
- Greg Nwkolo
- Irfan Raditya
- Rinal Sitmop
Meraka diberi sanksi tidak boleh aktif di persepakbolaan Indonesia selama enam bulan dan denda 100 Juta yang harus mentrasnfer langsung ke rekening PSSI. Menuru PSSI mereka telah terbukti melanggar Kode etik kedisiplinan PSSI pasal 78 ayat 1 yang berpedoman pada kide erik AFC, FIFA serta Statuta PSSI.
0 Response to "Style Pelatih Timnas Indonesia"
Post a Comment